Bisnis rumahsakit semakin bergairah di tengah loyonya poin rupiah





KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Padahal rupiah masih loyo, tak demikian halnya dengan bisnis rumahsakit. Sejumlah pebisnis layanan kesehatan makin marak ekspansi bisnis sepanjang tahun ini. Mulai dari sekedar menambah jaringan rumahsakit sampai melantai di Bursa Efek Indonesia.

Bagi rumahsakit yang sudah melantai di bursa, ekspansi tambahan rumahsakit menjadi hal yang harus. Seperti PT Mita Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA). Berdasarkan Aditya Widjaja, Assistant Manager Management System Mitra Keluarga Karyasehat, pihaknya memang telah menargetkan bakal membuka dua rumahsakit baru pada tahun ini. Lokasinya di Gading Serpong dan Bintaro.

Royal Prima berkeinginan akuisisi rumahsakit
Pengoperasian dua rumahsakit tersebut bakal menambah jumlah rumahsakit Mitra Keluarga yang saat ini ada 13 rumahsakit. Sejatinya, RS Mitra Keluarga Gading Serpong sudah dapat beroperasi pada bulan April yang lalu tetapi ada kendala. "Ada kendala perihal perizinan operasional sehingga sepatutnya ditunda dan estimasi telah dapat beroperasi akhir Mei ini atau paling telat awal Juni," katanya kepada KONTAN, Senin (21/5).

Sedangkan untuk rumahsakit Mitra Keluarga Bintaro, ditargetkan telah bisa selesai masa pembangunannya di akhir tahun ini. Adapun pengerjaan pembangunan dari rumahsakit anyar hal yang demikian sudah mencapai 65%.

Kecuali itu, Mitra Keluarga juga berencana membangun satu rumahsakit keluarga yang ditargetkan dapat beroperasi di tahun 2019. "Target kami minimal setiap tahunnya dapat membuka satu atau dua rumah sakit sampai tahun 2022 nanti," tuturnya.

Adapun Rumahsakit Pondok Indah Group (RSPI Group) sejatinya juga tengah mempersiapkan rumahsakit keempat. Memang agenda pembangunan dari rumahsakit tersebut baru berlangsung tahun depan. "Saat ini masih tahap diskusi," tukas Yanwar Hadiyanto, Chief Executive Officer RSPI Group terhadap KONTAN.

Diskusi berhubungan soal lokasi dari rumahsakit hal yang demikian sampai ragam rumahsakit yang bakal dibangun. Termasuk juga soal pembiayaan. Dia harapkan tahun ini juga sudah ada spot temu sehingga proyek tersebut telah dapat dibangun dan bisa beroperasi tahun depan.

Makanya, konsentrasi perhatian RSPI Group tahun ini ialah mengembangkan layanan ke para pasien. Apalagi baru-baru ini, perusahaan hal yang demikian sudah mengoperasikan layanan mobile berlabel RSPI mobile untuk mempermudah layaanan ke konsumen.

Menurut Yanwar, selama dua bulan aplikasi berjalan, tercatat telah diunduh 20.000 download-an. Dari jumlah tesebut, rata-rata ada sebanyak 1.000 akun anggota yang online.

Terkait makin maraknya perusahaan rumahsakit yang menjalankan initial pubilc offering (IPO), Yanwar tidak mau mengomentari hal tersebut. Lantaran dia tak ingin memberi informasi lebih lanjut soal RSPI kemungkinan menjadi perusahaan terbuka.

Sedangkan untuk sasaran pertumbuhan bisnis, dalam catatan KONTAN, perusahaan ini sejatinya membidik pertumbuhan 10% tahun ini.

Baca Artikel Terkait Tentang homety

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *